Senin 14 Jun 2010 18:19 WIB

Gelaran Piala Dunia Diseru Dukung Anti 'Apartheid Palestina'

Gelaran Piala Dunia Diseru Dukung Anti 'Apartheid Palestina'

Piala Dunia Afsel
Piala Dunia Afsel

REPUBLIKA.CO.ID,WINA -- Organisasi hak asasi manusia internasional meminta dukungan tegas anti rezim rasis yang didirikan oleh entitas Zionis di Palestina. Pihaknya menyerukan agar kembali mengingat perjuangan anti "apartheid" di Afrika Selatan untuk mengaktifkan solidaritas kemanusiaan.

Organisasi Friends of Humanity International mengatakan, pihaknya "mengucapkan selamat kepada rakyat Afrika Selatan, atas dimulainya perhelatan piala sepak bola dunia. Tahun ini merupakan keistimewaan yang dimiliki oleh negeri ini dari tahun-tahun sebelumnya untuk memenuhi janji dunia atas kemenangan negeri ini melawan sistem segregasi rasial yang telah mati "apartheid”.

Organisasi yang bermarkas di Wina ini mengatakan, "Dunia yang bertemu di lapangan Afrika Selatan, dengan semangat solidaritas kemanusiaan, khususnya tahun ini, dituntut untuk menunjukkan solidaritasnya yang tegas melawan rezim apartheid yang terjelma dalam pendudukan Israel dan terhadap rakyat Palestina, tanah dan sumber dayanya, serta telah keluar dari nilai-nilai kemanusiaan dan konvensi internasional."

Dalam pernyataan yang dikeluarkan bersamaan dengan dimulainya Piala Sepak Bola Dunia di Afrika Selatan, Friends of Humanity International mengatakan, "Kami percaya bahwa bangsa-bangsa di dunia mampu menegakkan suara melawan "apartheid” yang buruk di Palestina dan mendorong untuk mengakhirinya sesegera mungkin."

Pernyataan itu menambahkan, "Nampak jelas bahwa rezim apartheid Israel secara sistematis mempraktekan bentuk serangan dan pembunuhan massal yang paling biadab terhadap warga sipil yang terisolasi. Hal itu berdasarkan dokumentasi laporan-laporan dari beberapa pihak independen, termasuk laporan Goldstone.

Sistem 'apartheid' tersebut juga mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dan kebutuhan hidup bagi penduduk, menyita tanah-tanah dari pemiliknya, mendirikan permukiman-permukiman ilegal di atas tanah yang disita dari penduduk desa, membuka jalan lebar khusus untuk para pemukim pendatang dan warga Israel serta melarang orang Palestina untuk menggunakannya."

sumber : info palestina
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement