Selasa 15 Jun 2010 03:06 WIB

Polisi Didesak Tangkap Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Endro Yuwanto
Tiga artis yang diduga terlibat video porno.
Tiga artis yang diduga terlibat video porno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polisi didesak menangkap Ariel 'Peterpan', Luna Maya, dan Cut Tari. Pasalnya, mereka dipastikan berbuat mesum setelah terekam dalam video porno yang kini beredar luas.

Ketua DPD Front Pembela Islam DKI Jakarta, Habib Salim Al-Attas, mengatakan boleh saja mereka membantah pemain video mesum itu bukan mereka. ''Yang jelas mereka harus ditangkap dulu,'' ujar Habib dalam orasi di hadapan sekitar seratus anggotanya di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/6). Dia mengatakan mereka tidak boleh dibiarkan tidak ditahan. Sebab, masyarakat akan kecewa terhadap kinerja polisi.

Jika dibiarkan, masyarakat akan semakin resah. Belakangan ini, jelas Habib, masyarakat pedesaan sudah bisa mengakses video itu. ''Mereka mengadu kepada kami dengan mengirim surat,'' imbuhnya. Anak-anak dan remaja sudah banyak yang mengunduh dan menyaksikan video mesum 'mirip' Luna Maya, Cut Tari, dan Ariel.

Dia mengatakan FPI siap turun langsung menangkap ketiga artis yang diduga memerankan video mesum. ''Itu kalau terpaksa,'' imbuhnya. Dia mengatakan jika polisi tidak serius maka masyarakat yang akan turun tangan. Kalau sudah turun tangan, tambahnya, jangan salahkan mereka main hakim sendiri.

Wakil Sekretaris Jenderal FPI, Awid Masyhuri, mendesak polisi untuk segera menangkap tiga artis tersebut. ''Mereka tidak boleh dibebaskan,'' ungkapnya. Polisi dianggapnya tidak ada alasan untuk tidak menahan mereka.

Walaupun ada anggapan mereka itu korban, tambahnya, itu tidak menjadi alasan. Baginya, alasan menjadi korban kerap diutarakan untuk menutupi kejahatan para kriminil. Kelak, terangnya, alasan itu juga akan digunakan mereka yang merekam adegan hubungan seksnya. ''Terutama para pejabat dan artis,'' jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement