REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Turki menyatakan tidak memiliki kepercayaan bahwa komisi yang dibentuk oleh Israel untuk menyelidiki serangan mematikan atas armada bantuan kemanusiaan di Gaza akan melakukan penyelidikan tidak memihak. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu pada hari Senin mengomentari persiapan kabinet Israel meresmikan sebuah komite independen publik yang bertugas untuk memeriksa peristiwa yang menewaskan sembilan orang relawan Turki di atas kapal Mavi Marmara.
"Kami tidak percaya sama sekali bahwa Israel, sebuah negara yang telah melakukan seperti serangan terhadap sebuah konvoi sipil di perairan internasional, akan melakukan penyelidikan tidak memihak," kata Mr Davutoglu pada wartawan.
Turki bersikeras bahwa serangan 31 Mei, di mana delapan Turki dan satu orang berkewarganegaraan ganda AS-Turki tewas, harus diselidiki oleh komisi di bawah kendali langsung Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kabinet Israel tengah bersiap untuk pertemuan, Senin (14/6) yang bertujuan untuk meresmikan sebuah komite independen publik yang bertugas untuk memeriksa peristiwa yang menewaskan sembilan orang relawan Turki di atas kapal Mavi Marmara.
Seorang hakim Pengadilan Tinggi Israel, Jacob Turkel akan memimpin komite yang anggotanya antara lain Shabtai Rosen yaitu Profesor hukum internasional yang berusia 93 tahun yang merupakan peraih Israel Prize untuk ilmu pengetahuian hukum serta Hague Prize untuk hukum internasional. Serta, seorang Mayor Jenderal serta mantan Ketua Technion yaitu Institut Teknologi milik Israel.