REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dr Asep Karsidi MSc dilantik Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata, menjadi Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) menggantikan Rudolf W Matindas.
"Penggantian pejabat merupakan hal biasa dalam suatu organisasi, terlebih setelah pimpinannya sudah menyelesaikan tugasnya sampai memasuki usia pensiun," ujar Menristek saat melantik Asep Karsidi di kantor Bakosurtanal, Cibinong, Selasa (15/6).
Menristek berpesan agar pejabat baru terus melanjutkan program-program yang sudah ada ditambah melakukan perbaikan-perbaikan organisasi sesuai ketentuan berlaku.
Siapapun pemimpinnya, lanjut Menristek, Bakosurtanal harus dapat berjalan dengan baik dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk menjalankan fungsinya di bidang survei dan pemetaan.
Sementara itu, Asep Karsidi yang sebelumnya menjabat Deputi Kerawanan Sosial Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat mengatakan, pada 2010 ia akan memprioritaskan reformasi birokrasi dan disahkannya UU Informasi Data Spasial Nasional.
"Saya juga memprioritaskan segala hal yang bisa membuat masyarakat merasakan pentingnya Bakosurtanal," kata Asep yang meraih gelar doktor dalam hal aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (GIS) untuk pemantauan perubahan lahan.
Sementara itu, Rudolf W Matindas mengatakan, tantangan ke depan Bakosurtanal adalah membangun informasi geospasial agar dapat diakses oleh seluruh bangsa dan membangun informasi geospasial yang lebih rinci untuk setiap daerah, serta perlunya payung hukum informasi geospasial yang jelas.
"Pembuatan RUU Informasi Geospasial harus terus dikawal agar bisa selesai dan disahkan tahun ini juga," katanya sambil menambahkan bahwa saat ini RUU tersebut sedang dibahas di DPR.
Selama ini, ujar Rudolf, landasan hukum keberadaan Bakosurtanal hanyalah tiga Keppres, yakni Keppres pembentukan Bakosurtanal, Keppres Jaringan Informasi Data Spasial, dan Keppres Nama-nama Geografi.