Rabu 16 Jun 2010 01:11 WIB

Ramos Horta Digugat Perempuan Australia

Ramos Horta
Foto: AP
Ramos Horta

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Seorang perempuan Australia yang pernah dituduh berkomplot untuk membunuh pimpinan politik  tertinggi Timor Leste berniat untuk menuntut Presiden Ramos Horta dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Angelita Pires, perempuan itu,  mengatakan Presiden Jose Ramos Horta merupakan kekuatan pendorong di belakang tuduhan keterlibatannya dalam upaya Februari 2008 yang nyaris merenggut nyawa Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao.

"Saya sudah menginstruksikan pengacara saya untuk mengambil tindakan hukum terhadap orang-orang yang memfitnah saya, termasuk presiden," kata Pires hari ini. "Dia harus minta maaf dan ia harus bertanggung jawab atas kerugian yang menyebabkan saya."

Pada saat serangan itu, Pires, 44 tahun, adalah kekasih pemimpin pemberontak Alfredo Reinado, yang ditembak mati dalam baku tembak yang membuat Ramos Horta terluka dan kritis. Setelah sembuh, Ramos Horta membuat serangkaian pernyataan publik yang isinya antara lain menyudutkan Pires telah terlibat dalam plot membunuh. Serangkaian pengadilan harus diikuti Pires, sampai akhirnya pengadilan banding tertinggi memutusnya tak bersalah.

Ia mengatakan akan kembali ke Timor Timur "sangat segera" untuk melanjutkan tindakan hukum. "Mereka telah melakukan hal yang salah terhadap saya," katanya.

Selain itu, Pires juga akan membuat sebuah autobiografi yang akan fokus pada waktu-waktu yang dilewatinya  bersama Reinado. "Alfredo meninggalkan banyak kenangan baik bagi saya dan saya pikir sangat penting untuk meluruskan," katanya.

Pengadilan banding minggu ini juga mengurangi tuntutan dari beberapa dari 24 orang dipenjara atas serangan.

Tapi Pires mengatakan dia tidak akan berhenti sampai semua orang pro-Reinado itu dibebaskan. "Mereka tidak bersalah," katanya.

sumber : news.com.au
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement