REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pakar Komunikasi, Effendy Gazali, meyakini bahwa skandal video mesum yang menggegerkan itu hanyalah puncak dari fenomena gunung es yang diramalkan oleh aktivis-aktivis yang peduli tentang masalah tersebut. Menurut mereka kasus video mesum merupakan bagian fenomena di mana produksi video porno di tanah air mencapai dua video per hari.
Hal itu diperparah pula dengan munculnya fenomena di mana anak-anak sekolah tidak lagi perawan. Karena itu, Gazali menyarankan agar pemerintah memikirkan pendidikan seks yang tepat dan juga meminta keluarga untuk mampu mendiskusikan perihal kesehatan reproduksi. "Saya kira pemerintah harus memikirkan penanggulangan jangka panjang tidak sebatas memadamkan api saja," tutur dia.
Dia pun menilai bahwa skandal video mesum tersebut merupakan fenomena langka. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi media Barat karena Indonesia merupakan negara yang menganut nilai religi dan norma-norma agama yang terhitung ketat. "Tapi perlu diingat, kasus video Barat tidak mencerminkan budaya kita sesungguhnya," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, skandal video mesum yang diduga melibatkan sejumlah selebritis tanah air mendapatkan perhatian serius media barat. Surat Kabat New York Times menilai kasus video porno di Indonesia sangat ironis dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang religius.