REPUBLIKA.CO.ID,MELBOURNE--Seorang remaja lelaki Australia 15 tahun didakwa menusuk mati seorang siswa India Nitin Garg. Kasus kekerasan seperti penyerang terhadap siswa-siswa India sudah terjadi berulang-kali dan memperburuk hubungan Caberra-New Delhi.
Remaja Australia yang tidak disebutkan identitasnya diajukan ke Pengadilan Anak. Ia ditahan di pinggiran kota Melbourne hari Kamis.
Nitin Garg 21 tahun ditusuk saat berjalan menuju tempat kerjanya di sebuah restoran tanggal 2 Januari. Sambil berjalan sempoyongan ia tiba di tempat kerja dan pingsan sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Insiden itu dikecam pedas oleh pemerintah Australia maupun India. Menlu India S.M. Krisha menyebutnya 'pembunuhan brutal, kejam dan tidak berperikemanusiaan terhadap seorang warga sipil India'.
Sudah lama warga India yang belajar maupun yang menetap di Australia menjadi sasaran aksi-aksi kekerasan. Hal itu memicu aksi-aksi demonstrasi akbar warga India di Melbourne dan Sydney, tahun lalu.
Diperkirakan jumlah siswa India yang belajar di Australia tahun ini akan berkurang dengan 20%. Pendapatan Australia dari sektor pendidikan siswa asing pada tahun ajaran 2008-2009, mencapai US$ 14,5 miliar, dan merupakan sektor penghasil devisa terbesar. "Polisi Australia pesimis aksi-aksi kekerasan terhadap siswa India, bermotifkan rasisme dan diskriminasi" demikian inspektur polisi Bernie Edwards.