REPUBLIKA.CO.ID,CIPANAS--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa dalam melaksanakan dinamika politik jangan melakukan tindakan ancam mengancam. “Saya akan menjaga mulut saya agar tidak sebentar-sebentar mengancam,” katanya dalam konferensi pers di Istana Cipanas, Jumat (18/6).
Hal itu diungkapkannya terkait isu tindakan partai Golkar yang mengancam bahwa partainya akan keluar dari setgab koalisi karena partai koalisi berbalik arah tidak menyetujui dana aspirasi. Terkait hal ini, SBY pun meminta agar jangan mencampuradukkan koalisi dengan sistem yang berlaku di pemerintahan.
Pasalnya, koalisi merupakan forum konsultasi dan koordinasi, bukan forum pengambilan keputusan. "Bukan forum pengambilan kebijakan dalam jalannya pemerintahan juga," jelasnya.
Maka, menurut presiden, seharusnya Golkar tidak menggunakan ancaman dalam menyelesaikan suatu masalah. Sikap ancaman mengancam tersebut tidak ada dalam setgab koalisi. Kalau ada yang seperti itu, katanya, itu bukan Setgab.
SBY juga mengatakan, seharusnya semuanya dikonsultasikan bukan memakai bahasa mengancam. Sikap ancam-mengancam tersebut dinilai kurang matang dalam berpolitik. “Kalau ada ancam mengancam kurang matang politik kita,” katanya.