REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Iran melarang dua inspektur nuklir PBB masuk ke negara itu karena merasa para inspektur mengungkap laporan yang salah kepada media terkait program nuklir Iran, bahkan sebelum pengawas nuklir PBB memberikan penilaiannya. Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom Iran mengatakan, Badan Energi Atom Internasional atau IAEA, telah diberitahu tentang keputusan untuk melarang para inspektur untuk meninjau program nuklir Iran.
Larangan itu adalah semakin memperjelas konflik Iran dengan IAEA yang berbasis di Wina sejak dijatuhkannya sanksi keempat atas Iran oleh Dewan Keamanan PBB. Amerika Serikat dan Israel serta Barat pada umumnya bersikeras program nuklir Iran diarahkan untuk membuat senjata nuklir. Iran pun bersikeras menolak tuduhan itu dan berkali-kali menyatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.
Awal bulan ini, Salehi menolak laporan IAEA palsu dengan tujuan mempengaruhi opini publik. Iran pada Januari 2010 mengakui melakukan percobaan khusus yang kemudian disangkalnya pada Maret tahun ini. IAEA menuduh Iran menutupi dan menghapuskan jejak percobaan itu.
Iran mengatakan tidak menghapus apapun dari peralatan laboratorium dan bahwa percobaan ini tidak terkait dengan pyroprocessing sebuah prosedur yang dapat digunakan untuk memurnikan logam uranium yang digunakan dalam hulu ledak nuklir.