Rabu 23 Jun 2010 03:47 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Muhammdiyah, Din Syamsuddin mengatakan Muhammadiyah dalam menyambut Muktamar 1 Abad di Yogyakarta, Juli mendatang, berencana membantu negara dalam memberantas "Tuna Aksara Moral". Menurutnya, perkembangan penyakit "Tuna Aksara Moral" begitu memprihatinkan.
Din menilai, penyakit "Tuna Aksara Moral" telah meruntuhkan karakter bangsa. ia menyebut hukum legal tidaklah cukup untuk menyembuhkan masyarakat tetapi juga membutuhkan penyembuh lain yaitu pendekatan sosial dan budaya. Dengan pendekatan ini diharapkan mampu menonjolkan isi substantif ketimbang legal formalistik hukum. Nantinya, Rencana pemberantasan itu bakal tertuang dalam pernyataan pikiran atau manifesto abad ke-2 dan program lima tahun ke depan pengurus pusat Muhammdiyah.
Selain menyoroti persoalan moral, Din juga melihat isu adanya intervensi politik bakal mempengaruhi pelaksanaan muktamar yang nantinya bakal memilih pengurus baru Muhammdiyah 2010-2015. Ia menyadari Muhammdiyah sebagai organisasi besar begitu rentan terhadap intervensi politik yang dilakukan pihak tertentu. Karena itu, ia meminta warga muhammdiyah untuk bersikap bijak dan cerdas dalam menanggapi intervensi.
Terakhir, Din mengharapkan muktamar berlangsung lancar, berkualitas dan tidak terganggu dengan isu-isu yang tengah berkembang. Ia menilai, politik dan intrik mungkin saja terjadi. Namun, kondisi itu ia kembalikan kepada muktamirin untuk menentukan sikap.
Foto by matanews.com
Stock Footages by youtube, TV One