Rabu 23 Jun 2010 04:07 WIB

Mandiri Siap Bantu Pertamina Tambah Saham di Donggi Senoro

Rep: c03/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan komitmennya untuk membantu pertamina untuk pembiayaan penambahan kepemilikan saham di proyek Donggi Senoro. Saat ini telah ada sekitar tiga bank pelat merah yang telah berkomitemen untuk pembiayaan tersebut diantaranya, BRI, Mandiri dan BRI.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi mengatakan, kami siap bantu pertamina untuk penambahaan sahamnya di Donggi Senoro. Namun, sayangnya dia belum bisa menyebutkan jumlah besaran yang bisa diberikan untuk menyokong hal itu. "Kami masih menunggu feaseabilities studies-nya selesai, " paparnya di Jakarta, Selasa (22/6).

Menurutnya, perseroan akan siap membantu sesuai dengan kemampuan perusahaan. "Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kami tahun ini mencapai Rp 7 triliun, tentunya kami akan bantu semaksimal mungkin," papar Riswinandi.

Sebelumnya, Direktur Bisnis dan Kelembagaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Asmawi Syah mengatakan, pihaknya beserta sindikasinya siap mengucurkan kredit sebesar Rp 1 triliun untuk pembiayaan proyek Donggi Senoro. "Kami akan masuk, alokasinya sekitar Rp 1 triliun," ungkapnya.

Dia menambahkan, setelah adanya kepastian proyek Donggi-Senoro, BRI akan masuk bersama sindikasi perbankan BUMN lainnya, misalnya akan membentuk sindikasi dengan BNI dan Mandiri. "Namun, kami belum bisa memastikan kapan realisasi sindikasi akan berjalan," tandasnya.

Seperti diketahui, Porsi kepemilikan Donggi-Senoro saat ini dipegang oleh Mitsubishi sebanyak 51 persen, PT Pertamina 29 persen dan PT Medco Energi Internasional Tbk 20 persen. Proyek Donggi Senoro untuk mengembangkan lapangan yang dioperatori PT Pertamina dan PT Medco itu, membutuhkan pendanaan sekitar 3,7 miliar dolar AS, dengan porsi pembagiannya 1,7 miliar dolar AS untuk pengembangan upstream dan 2 miliar dolar AS untuk downstream.

Selain itu, perseroan juga mencatat penyaluran kredit perusahaan, khusus dari lini bisnis perbankan hingga akhir Mei 2010 mencapai Rp 186 triliun atau naik Rp 5 triliun dibandingkan posisi akhir Maret 2010 sebesar Rp 181 triliun. "Semoga sampai Juni ini masih bisa terus jalan," katanya

Menurut Riswinandi, penyaluran kredit Mandiri selama ini didominasi sektor minyak dan gas, pupuk, telekomunikasi, pembangkit listrik. "Kredit konsumer juga tetap tumbuh," kata dia

Dia menambahkan, selain dominasi dari kredit komersial, Mandiri juga yakin kredit korporasi akan tumbuh sesuai dengan rencana. Pada kuartal I-2010, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit perusahaan yang sudah terkonsolidasi mencapai Rp201 triliun atau naik 14,9 persen jika dibandingkan posisi Maret 2009 sebesar Rp 174 triliun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement