REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah kekurangan anggaran untuk jatah alat utama sistem persenjataan (alutsista) selama lima tahun ke depan. Menteri Keuangan Agus Martowardoyo mencatat bahwa kekurangan anggaran tersebut sampai dengan 2015 mencapai Rp 50 triliun. Jumlah kekurangan itu, diungkapkan Agus berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dibandingkan dengan kebutuhan dari Kementerian Pertahanan.
Walaupun ada kekurangan anggaran, Menkeu mengatakan kalau kekurangan itu tidak terlalu besar. Makanya dia tetap optimistis kalau kekurangan anggaran itu bisa diatasi oleh Kementerian Keuangan. "Kita bisa meningkatkan penerimaan negara dengan baik, baik itu pajak atau non pajak, penerimaan sumber daya alam. Itu sesuatu yang optimistis ke depan," ujar Agus di Istana Wakil Presiden seusai rapat pembahasan alutsista, Rabu (23/6).
Sementara untuk 2011, kata Agus, pemerintah sudah bisa mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 7 triliun. Anggaran tahun depan ini sudah masuk dalam pagu indikatif dari Kementerian Pertahanan.
Agus mengatakan kalau dalam rapat tersebut, Kementerian Pertahanan pun memberikan pemaparan kebutuhan tentara untuk alutsista selama 15 tahun ke depan. ”Paparannya bagus sekali tentang bagaimana Kemenhan akan membangun pertahanan dan keamanan yang baik minimum 15 tahun ke depan,” katanya.
Namun demikian, Agus menjelaskan, pemerintah harus memiliki rencana APBN yang baik. Pemerintah, katanya, tidak bisa mengeluarkan suatu investasi kementerian yang tidak diimbangi penerimaan yang berkesinambungan dan sehat. Maka, semuanya akan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Bagaimanapun, menurut Agus, dengan peralatan senjata dan infrastruktur tersebut, Kementerian Pertahanan semakin baik untuk melaksanakan tugas pengamanan nasional.