Kamis 24 Jun 2010 08:30 WIB

Jaksa Korsel Tuntut Dua Agen Korut Dihukum 15 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Pihak jaksa Korea Selatan, Rabu meminta pengadilan menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara terhadap dua agen Korea Utara karena berusaha membunuh seorang pembelot penting negara komunis itu. Kedua orang itu, yang tampil di pengadilan dengan tangan diborgol dan mengenakan seragam penjara, mengaku mereka telah dikirim oleh biro intelijen militer Korea Utara dengan perintah membunuh Hwang Jang-Yop yang pernah menjadi pejabat penting negara komunis itu.

Kedua terdakwa itu tiba di Korea Selatan (Korsel) melalui Cina awal tahun ini dengan menyamar sebagai pembelot,kata para jaksa. Tetapi kartu identitas mereka ternyata palsu setelah dilakukan pemeriksaan rutin oleh para pejabat intelijen setelah mereka tiba. Para jaksa mengatakan pemalsuan-pemalsuan tempat kelahiran, kota-kota tempat tinggal dan latar belakang pendidikan mereka terungkap secara jelas melalui pemeriksaan silang dan kesaksian para pembelot murni.

Kedua warga Korut itu, yang mengaku tuduhan-tuduhan itu ketika sidang itu dimulai pekan lalu, tampak tenang dalam dua jam sidang pengadilan yang diselenggarakan dibawah penjagaan ketat keamanan. Para hakim akan mengumumkan hukuman terhadap mereka pada 1 Juli. Salah seorang terdakwa, yang bernama Kim, mengajukan permohonan pengampunan sementara yang lainnya tidak mengutarakan apapun. "Jika pengadilan memberikan saya pengampunan, saya akan tinggal dengan tulus dalam sistem Korea Selatan," kata Kim.

Korut membantah terlibat kasus itu, menuduh Seoul meningkatkan ketegangan yang sudah meningkat antara kedua Korea. Kedua Korea juga terlibat konflik setlah Korsel menuduh Korut mentorpedo sebuah kapal perangnya Maret lalu yang menewaskan 46 pelautnya.

Para jaksa mengatakan kedua agen itu telah dilatih sebagai mata-mata sejak tahun 2004. Hwang, arsitek ideologi rezim itu "juche" atau percaya pada diri sendiri, pernah menjadi sekretaris Partai Pekerja yang berkuasa dan seorang guru pemimpin negara itu sekarang Kim Jong Il.

Ia membelot tahun 1997 dalam satu kunjungan ke Beijing, yang merupakan pejabat paling tinggi yang melarikan diri dari negara komunis itu. Pria berusia 87 tahun itu kini tiggal dalam penjagaan ketat di satu tempat yang rahasia di Korsel untuk mencegah usaha pembunuhan terhadap dirinya.

Kendatipun Korut membantah, laman internetnya Uriminzokkiri, 5 April mengancam akan membunuh Hwang karena kecamannya terhadap rezim Pyongyang dalam kunjungan-kunjugannya ke Amerika Serikat dan Jepang.

Hwang "tidak akan aman dimanapun ia berada." kata laman itu. "Anda ingat bahwa para pengkhianatan selalu dibunuh dengan pisau-pisau."

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement