Kamis 24 Jun 2010 17:59 WIB

Jendral Inggris Komandan Sementara Pasukan NATO di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Letnan Jendral Inggris Nick Parker telah mengambil komando sementara pasukan pimpinan NATO di Afghanistan setelah Jendral AS Stanley McChrystal dibebaskan dari tugasnya, menurut Downing Stret, Rabu.Parker, yang adalah wakil McChrystal di Afghanistan, akan tetap berada pada jabatan itu hingga Jendral David Petraeus ditempatkan secara resmi sebagai komandan pasukan internasional di negara tersebut.

Keputusan itu terjadi dalam pembicaraan antara Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden AS Barak Obama setelah presiden itu memecat McChrystal, Rabu, setelah ia membuat ucapan-ucapan yang meremehkan dalam wawancara dengan sebuah majalah, kata pemerintah Inggris."Wakil komandan Inggris di Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO, Letnan Jendral Nick Parker, telah menerima komando," kata pernyataan Downing Street. "Perdana menteri telah berbicara dengan Jendral Parker malam ini," katanya.

"PM telah mengatakan pada presiden itu mengenai kebulatan hati Jendral Parker bahwa misi di Afghanistan `tidak akan terhenti` pada periode ini," pernyataan tersebut menambahkan. Obama dan Cameron menjajikan komitmen mereka pada strategi mereka di Afghanistan, meskipun terjadi pemecatan atas McChrystal yang kontroversial, kata Downing Street.

"Perdana menteri dan presiden itu kembali menjelaskan bahwa pemerintah Inggris dan AS tetap berkomitmen sepenuhnya pada strategi di Afghanistan," ujarnya.Inggris memiliki sekitar 9.500 tentara di Afghanistan dan merupakan penyumbang pasukan terbesar kedua pada ISAF setelah AS.

Dalam pembicaraan mereka, Cameron dan Obama juga "sepakat bahwa Jendral Petraeus adalah orang yang tepat untuk mengambil komando itu". Pernyataan itu menambahkan bahwa perdana menteri "berterima kasih pada Jendral McChrystal atas jasanya di Afghanistan sebagai komandan ISAF dan sumbangannya pada perang itu, khususnya melalui perannya dalam menentukan dan memajukan strategi anti-gerilya sekarang ini".

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement