REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Julia Gillard menjadi perempuan Perdana Menteri pertama di Australia, setelah Kevin Rudd, meletakkan jabatan sebagai pemimpin Partai Buruh.
"Perdana menteri berikutnya dari Partai Buruh dan perempuan perdana menteri pertama di negeri ini ialah Julia Gillard," kata pejabat kaukus Michael Forshaw kepada wartawan di Canberra, setelah keluar dari ruang pertemuan partai.
Menteri Keuangan Wayne Swan dipilih sebagai wakil pemimpin tanpa saingan. Forshaw mengatakan Rudd dan Partai Buruh telah menghadapi masa sulit.
"Ia memimpin kami menuju kemenangan pada 2007, kemenangan yang diperoleh ketika banyak orang mengira kami masih akan bertahun-tahun lagi jadi oposisi," katanya.
"Itu adalah prestasi luar biasa, ia melakukan itu bersama Julia Gillard sebagai wakil pemimpin," katanya.
Forshaw mengatakan ia sekarang menunggu dengan yakin pemilihan umum selanjutnya, yang dipimpin oleh tim baru tersebut.Gillard diperkirakan akan meraih 74 dari 112 suara kaukus Partai Buruh.
Gillard (48) tak menghadapi saingan melawan Rudd, setelah perdana menteri itu mengakui ia telah kehilangan dukungan pemimpin penting faksi dan dalam jajak pendapat setelah kemunduran serius dalam kebijakannya.
Rudd mulanya diperkirakan akan bersaing dalam perebutan suara Partai Buruh melawan Gillard, perempuan karir kelahiran Welsh yang masuk parlemen pada 1998.
Namun setelah terkuak kemungkinan ia akan kalah dalam pemungutan suara, dengan hanya memperoleh 30 suara rekannya di parlemen, dibandingkan dengan lebih dari 70 persen yang mungkin diraih Gillard, Rudd menyingkir pada saat terakhir.
Rudd, pemimpin Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah. meraih banyak suara dalam jajak pendapat sampai baru-baru ini, tapi dukungan buat dia telah merosot setelah perubahan kebijakan serius, termasuk mundur dalam rancangan perdagangan buangan karbon guna memerangi perubahan iklim.