Sabtu 26 Jun 2010 01:15 WIB

Situs Porno Diharapkan Gunakan Domain Dot XXX

ilustrasi
Foto: Reuters
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS--Otoritas pengawas internet diharapkan untuk memberikan lampu hijau pada hari Jumat untuk menciptakan akhiran "titik (dot) xxx" untuk situs yang menyajikan materi pornografi. Untuk situs web dengan konten pornografi, para pejabat perusahaan yang ditunjukkan pada hari Kamis.

The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), lembaga pengawasan internet untuk korporasi yang ditugaskan untuk mengawasi internet atas nama pemerintah AS, sebelumnya di masa lalu menolak akhiran ".xxx" dalam pendaftaran doamin web, seperti halnya ".com" atau ".net" dalam nama-nama situs yang banyak dijumpai saat ini.

Tapi kini ICANN berpendapat bahwa untuk menjaga netralitas dan melihat perkembangan saat ini, situs esek-esek diimbau untuk menggunakan domain berakhiran .xxx.

"Jika hasil due diligence dipercepat berhasil, maka staf akan melanjutkan ke negosiasi kontrak dengan ICM (untuk penggunaan .xxx)," Kata penasehat umum ICANN, John Jeffrey, pada pertemuan ICANN selama seminggu di Brussels.

Online pornografi adalah industri yang menggiurkan. Angka yang disusun oleh Internet Pornography Statistics menunjukkan lebih dari 3.000 dolar AS  dihabiskan untuk pornografi internet setiap detik, dengan 'seks' menduduki peringkat pertama dalam pencarian istilah di jagat maya.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement