REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO--Kelompok Delapan atau negara-negara kaya fokus pada pemulihan dari krisis ekonomi global dalam pertemuan puncak KTT G 8. Namun, resolusi akhir yang dihasilkan mereka lebih banyak mengkritik Korea Utara dan Iran.
Para pemimpin G8 mengutuk pemerintahan komunis Korea Utara untuk peran yang dituduhkan dalam tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan, Cheonan, tanggal 26 Maret lalu yang menewaskan 46 orang. "Insiden tersebut merupakan tantangan bagi perdamaian dan keamanan di kawasan dan sekitarnya," demikian komunike akhir G 8. "Kami menuntut Negara Demokratik Republik Korea menahan diri dari melakukan serangan apapun atau mengancam permusuhan melawan Republik Korea."
Delapan pemimpin negara maju itu juga mengungkapkan keprihatinanatas ambisi nuklir untuk Korea Utara dan Iran. G8 menuntut Korea Utara "meninggalkan semua senjata nuklir dan program rudal nuklir dan balistik, serta kegiatan proliferasi, secara lengkap, terverifikasi, dan tanpa syarat."
Tentang program nuklir Iran, mereka menyatakan, "Kami sangat prihatin dengan kurangnya lanjutan Iran transparansi mengenai kegiatan nuklirnya dan menyatakan niat untuk melanjutkan dan memperluas pengayaan uranium. "Tujuan kami adalah untuk meyakinkan para pemimpin Iran untuk terlibat dalam dialog transparan tentang kegiatan nuklirnya dan untuk memenuhi kewajiban internasional Iran."
Para pemimpin Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Jepang, dan Rusia mengeluarkan pernyataan mereka setelah rapat maraton di sebuah resor di Muskoka di Ontario, Kanada.