Senin 28 Jun 2010 07:04 WIB

Situasi Kian Buruk, Polandia Tarik Pasukan dari Afghanistan

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Pasukan sekutu di Afganistan,ilustrasi
Pasukan sekutu di Afganistan,ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,WARSAWA--Satu per satu, negara anggota sekutu bakal menarik pasukannya dari Afghanistan. Polandia menjadi negara berikut yang akan menarik tentaranya dari Afghanistan. Penarikan pasukan direncanakan mulai tahun depan dikarenakan situasi di Afghanistan terus bertambah buruk.

''Saya telah minta pemerintah untuk mempersiapkan strategi nasional bagi penarikan pasukan dari Afghanistan,'' kata penjabat Presiden Polandia, Bronislaw Komorowski, setelah bertemu Perdana Menteri Donald Tusk, para menteri kabinet, dan pemimpin partai-partai politik termasuk oposisi.

Komorowski menegaskan, sebagai negara anggota NATO, Polandia akan tetap melekatkan kewajibannya dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) di Afghanistan hingga pemilihan di negara tersebut pada September 2010. Sesudah itu, Polandia akan mulai mundur pada 2011. ''Tujuannya adalah untuk mengakhiri misi militer di Afghanistan pada 2012,'' ungkapnya.

Biro keamanan Komorowski, dalam pernyataannya, menilai NATO telah menderita 'kelelahan strategis' di Afghanistan. ''Itu (NATO) memiliki masalah besar dengan semacam prakarsa baru,'' menurut pernyataan itu. ''Situasi di Afghanistan terus bertambah buruk.''

Pernyataan itu mengatakan bahwa Warsawa tidak bisa terus terlibat dalam perang itu baik dilihat dari sisi politik, ekonomi, maupun militer. Menurut pernyataan itu, tugas yang dijalani tentara Polandia melebihi kemampuan yang dimiliki.

Komorowski mengharapkan pemerintah bisa merancang rencana penarikan pasukan itu saat pertemuan puncak NATO di ibukota Portugal, Lisabon. Ketua parlemen Komorowski menjadi penjabat presiden setelah presiden konservatif yang menjabat, Lech Kaczynski, tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia pada 10 April 2010.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement