REPUBLIKA.CO.ID,ONTARIO--Para pemimpin kelompok negara-negara industri besar (G8), yang berkumpul di Kanada, menyerukan diizinkannya bantuan masuk untuk warga Jalur Gaza yang diblokade selama 4 tahun berturut-turut, yang telah mengakibatkan meninggalnya lebih dari 400 warga Palestina akibat penutupan pelintasan dan larangan masuknya obat-obatan ke Jalur Gaza.
Para pemimpin kelompok G8 dalam draf pernyataan penutupnya menilai bahwa blokade Zionis Israel yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza “tidak mungkin dilanjutkan dalam bentuknya sekarang ini, harus berubah agar bantuan lebih banyak lagi yang bisa masuk ke penduduk Palestina (di Jalur Gaza).”
Kelompok G8 mengungkapkan kecemasan mereka yang sangat atas hilangnya nyawa dalam serangan yang dilakukan pasukan khusus angkatan laut Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan di lepas pantai Gaza. Kelompok G8 menyambut baik kepuusan entitas Zionis yang membentuk tim independen untuk menyelidikan peristiwa tersebut.
Seruan-seruan internasional yang menuntut pencabutan blokade terhadap Jalur Gaza terus meningkat menyusul serangan yang dilakukan angkatan laut Zionis Israel terhadap kapal “armada kebebasan” pada 31 Mei lalu, yang mengakibatkan puluhan relawan tewas dan terluka, di samping perampasan kapal-kapal dan bantuan yang dibawanya sekitar 10 ton.