Senin 28 Jun 2010 21:20 WIB

Hasyim Muzadi: Seleksi Pimpinan KPK Sarat Kepentingan

Rep: Rahmat Santosa B/ Red: Endro Yuwanto
KPK
KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengasuh Pondok pesantren Al Hikam Malang dan Depok, KH Hasyim Muzadi mengatakan, proses seleksi pimpinan KPK dianggapnya sarat tarik menarik kepentingan. Karena itu, ia pesimistis seleksi tersebut menghasilkan lembaga yang kuat.

''KPK rawan tarik-menarik kepentingan. Baru lolos dari seleksi, pemilihannya oleh presiden lalu proses pemilihan di DPR, semuanya pasti ada saling pengaruh," ujar Hasyim Muzadi di sela acara Tasyakuran 6 Tahun International Conefernce of Islamic Scholars (ICIS), Jakarta, tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Senin (28/6).

Meskipun demikian, Hasyim mendukung kinerja KPK dalam memberantas korupsi dan jangan sampai dilemahkan. ''KPK sudah lumayan dari pada tidak ada sama sekali. Jangan sampai dilemahkan,'' katanya.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu perlu mengungkapkan hal ini, karena selama ini ia melihat ada indikasi pelemahan. ''Ada indikasi pelemahan terhadap KPK oleh orang yang orang-orang yang berkepentingan untuk melemahkan KPK,'' jelasnya.

Lebih lanjut Hasyim mengatakan, tidak ada suatu negara yang berhasil memberantas korupsi hanya dengan komisi atau lembaga. ''KPK yang ada sekarang ini hanya cukup untuk menangkap koruptor, tapi tidak cukup memberantas korupsi,'' ungkapnya.

Agar korupsi di Indonesia benar-benar bisa diberantas, Hasyim mendesak adanya gerakan nasional pemberantasan korupsi yang langsung dipimpin oleh kepala negara. ''Solusi untuk memeberantas korupsi ya gerakan nasional yang langsung dipimpin kepala negara,'' tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement