Senin 28 Jun 2010 23:53 WIB

Perangko Satu Abad Muhammadiyah Diluncurkan

Masjid Kauman Yogyakarta menjadi salah satu desain perangko khusus yang diterbitkan PT Pos Indonesia untuk memperingati satu abad Muhammadiyah.
Foto: flickr
Masjid Kauman Yogyakarta menjadi salah satu desain perangko khusus yang diterbitkan PT Pos Indonesia untuk memperingati satu abad Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Perseroan Terbatas Pos Indonesia dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan meluncurkan perangko khusus peringatan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta pada 3 Juli 2010.

"Perangko seri bertema Satu Abad Muhammadiyah itu akan dicetak sebanyak 500.000 set atau sebanyak 1,5 juta lembar," kata Direktur Utama Perseroan Terbatas (PT) Pos Indonesia I Ketut Mardjana di Yogyakarta, Senin (28/6).

Perangko peringatan tersebut, menurut dia, dicetak dalam tiga bentuk atau desain. Ketiga desain itu terdiri atas Masjid Kauman Yogyakarta, foto diri Kiai Haji (KH) Ahmad Dahlan, dan Muhammadiyah dan pendidikan.

Ia mengatakan, masing-masing perangko itu nilai nominalnya Rp1.500 per perangko. Masa jual prangko tersebut sampai dengan 31 Desember 2013 dan masa laku perangko hingga 31 Desember 2015.

"Selain ketiga desain perangko itu PT Pos Indonesia juga menerbitkan Sampul Hari Pertama yang berisi tiga desain perangko tersebut," katanya.

Menurut dia, penerbitan perangko dengan seri Muhammadiyah itu bukan yang pertama kali. Perangko tentang Muhammadiyah pertama kali diterbitkan pada 22 September 1941 bertema sosial.

Selanjutnya, perangko untuk seri tokoh, yakni KH Ahmad Dahlan sebagai pahlawan nasional diterbitkan pada 10 November 1962, dan prangko seri Muktamar Satu Abad Muhammadiyah.

"Usia seabad perlu juga kami apresiasi karena kiprah Muhammadiyah dalam membangun bangsa dan negara ini," katanya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin mengatakan, seluruh warga Muhammadiyah maupun masyarakat umum diharapkan dapat memanfaatkan perangko tersebut, yang menjadi momentum bagi sumbangsih Muhammadiyah.

"Saya berharap PT Pos Indonesia juga banyak mendirikan outlet di luar kantor pos, karena ada puluhan ribu penggembira muktamar yang akan berbondong-bondong membeli perangko khusus tersebut," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement