Selasa 29 Jun 2010 02:52 WIB

Syarikat Islam Berkomitmen Kembali ke Khittah

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Umat Islam, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Umat Islam, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Organisasi massa Syarikat Islam berkomitmen membangun kembali jati dirinya sesuai khittah sebagai organisasi pergerakan kebangsaan kaum Muslimin Indonesia, serta tidak akan berafiliasi dengan partai politik mana pun. ''Tahun 2010 merupakan momentum bagi kaum Syarikat Islam untuk kembali ke khittahnya,'' ujar Ketua Majelis Syar'i Syarikat Islam (SI), KH Fathul 'Adzim Chatib, di Jakarta, Senin (28/6).

Menurut dia, selama ini SI seolah mati suri karena tidak adanya aktivitas keorganisasian sehingga massa SI di tingkat akar rumput tidak lagi terkonsolidasi dengan baik. Terkait dengan kondisi itu, ujar KH Fathul, SI menggelar majelis tahkim atau kongres nasional luar biasa pada 18-21 Juni lalu dan menghasilkan kepengurusan tiga lembaga inti SI untuk periode 2010-2015, yakni Ramlan Sasmita sebagai Ketua Dewan Pusat, Rahardja Tjakraningrat sebagai Ketua Umum Lajnah/Pimpinan Pusat Tanfidziyah, dan KH Fathul 'Adzim Chatib sebagai Ketua Majelis Syar'i.

''Majelis tahkim luar biasa ini diselenggarakan untuk maksud mengembalikan SI yang secara organisatoris dan individu berserakan atau tidak terkoordinasi dengan baik agar dapat kembali kepada fitrahnya sebagai organisasi pergerakan kebangsaan kaum Muslimin Indonesia,'' jelas Ramlan Sasmita.

Ditegaskan Ramlan, sebagai organisasi pergerakan tertua apabila menarik garis sejarah kelahiran Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 16 Oktober 1905, organisasi itu merupakan embrio yang mengantarkan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. ''Dalam mengisi kemerdekaan dan masa kekinian, kaum SI ikut merasakan semua hal yang menjadi problematika keumatan dan kebangsaan,'' ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement