Kamis 01 Jul 2010 03:23 WIB

Aisyiyah Kalimantan Barat Endus 40 "Jalan Tikus" Penyelundupan Manusia

Rep: my1/ Red: Siwi Tri Puji B
.
Foto: .
.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pengurus wilayah Aisyiyah Kalimantan Barat (Kalbar) sudah sejak tahun 2005 menjadikan human trafficking sebagai salah satu medan garapannya. "Sekitar 40 jalan tikus bisa dilalui untuk menyelundupkan manusia ke Malaysia," ujar Sekretaris Pengurus Wilayah Kalbar, Eliza Arif.

Menurutnya, persoalan perdagangan manusia di Kalbar cenderung mengalami peningkatan, karena rendahnya tingkat pendidikan, kedekatan dengan Malaysia timur.

Diakui Eliza, penanganan perdagangan manusia di Kalbar menemui berbagai kendala. Letak geografis, ujarnya, mempersulit menjangkau para korban. Hal tersebut juga membuat komunikasi dengan korban juga sulit dilakukan. Selain itu, rendahnya pengetahuan orang tua korban terhadap perdagangan manusia menyulitkan penanganan. “Tidak adanya dukungan dari pihak keluarga akan menghambat proses rehabilitasi," jelasnya.

Dalam penanganan masalah perdagangan manusia tersebut, ujarnya, Aisyiyah bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah. Kerjasama dengan LSM telah membuat Aisyiyah dapat menangani sekitar 426 korban perdagangan manusia sejak 2007. Sementara kerjasama dengan pemerintah melalui Kementrian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat telah membantu para korban menjadi wirausahawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement