REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Ikang Fauwzi, calon wakil bupati berpasangan dengan Zainudin Hasan, calon bupati Lampung Selatan, pada hasil sementara hitung cepat belum unggul. Pasangan ini hanya mampu menempati urutan nomor tiga pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (30/6).
Berdasarkan hasil hitung cepat Rakata Institute bekerja sama dengan Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Bandar Lampung, Rabu (30/6) petang, menyebutkan dari enam pasang calon bupati/wakil bupati Lampung Selatan yang ikut pilkada yakni pasangan Ryco Menoza (anak Gubernur Lampung Sjachroedin ZP) - Eki Setiyanto (pengusaha) unggul sementara 35,51 persen.
Disusul urutan kedua Wendy Melfa (bupati sekarang) - Antoni Imam 33,29 persen, dan posisi ketiga yakni Zainudin Hasan (adik Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan) - Ikang Fauwzi sebesar 20,30 persen.
Syafnijal Datuk Sinaro dari Panwaslu Lampung Selatan, mengatakan penghitungan dan pengumpulan hasil suara dari TPS masih berlangsung. "Jadi, secara manual belum bisa dipastikan siapa yang unggul sementara," ujarnya kepada Republika, Rabu (30/6).
Menurut dia, Pilkada di wilayah setempat berlangsung lancar dan aman. Sejauh ini, ujar dia, belum ada laporan dari sejumlah panwaslu kecamatan terhadap pelanggaran yang dapat menyebabkan pemungutan dan penghitungan suara terganggu.
Ia menyatakan dari daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Lampung Selatan sebanyak 664 ribu, disinyalir adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih untuk mendatangi tempat pemungutan suarat (TPS).
Pengamat Politik dari Universitas Lampung, Suwondo, mengatakan kemenangan pilkada langsung tidak hanya dengan figur, tetapi dengan visi yang jelas dan kongkret. Selain itu, kata dia, lebih penting adalah mobilisasi massa dan dukungan finansial yang memadai.
"Mobilisasi massa dan dana yang besar dapat menentukan kemenangan, ini dilihat secara positifnya," kata mantan ketua KPU Lampung. Menurut dia, untuk menjangkau semua wilayah butuh dukungan massa dan dana yang kuat.
Selain itu, bagi calon yang maju seharusnya menyiapkan visi dan program yang jelas dan nyata atau kongret, yang bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat. Misalnya, kata dia, pendidikan gratis, harus dijabarkan sedemikian rupa, jangan hanya ucapan atau slogan saja.