REPUBLIKA.CO.ID,ISTAMBUL--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa Turki dapat menjadi "jembatan" bagi Indonesia untuk memasuki pasar Eropa. "Turki dan Indonesia bisa menjadi "jembatan" ke Asia dan Eropa untuk masing-masing produk kedua negara," kata Presiden di hadapan 800 pengusaha di Hotel Conrad, Istambul, Rabu.
Kepala Negara mengatakan bahwa peluang investasi terbuka di Indonesia untuk para pengusaha Turki.
Sementara itu, Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan lembaran baru hubungan dengan Indonesia telah terbuka.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan tiba di Bandara Udara Esenboga Turki Senin (28/6) sekitar pukul 15.30 waktu setempat atau pukul 19.30 WIB untuk melakukan kunjungan kerja tiga hari di Turki, 28-30 Juni. Turut serta dalam rombongan Presiden antara lain Menlu Marty Natalegawa, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendag Mari Elka Pangestu,Menperin MS Hidayat, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam. Tampak juga Kepala BKPM Gita Wirjayawan.
Sementara itu di Ankara, turut bergabung Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Menpora Andi Mallarangeng.
Pada Selasa (29/6) Presiden bertemu dengan Presiden Turki Abdullah Gul dan PM Turki Recep Tayyip Erdogan. Usai pertemuan tersebut, Kepala Negara menyampaikan pidato di Parlemen Turki.
Dalam lawatan Presiden tersebut, Pemerintah Indonesia dan Turki melakukan penandatanganan delapan nota kesepahaman yang terdiri atas lima MoU, dua kesepakatan dan satu program. Sejumlah kesepakatan kerja sama itu antara lain di bidang penyiaran televisi, bidang kerja sama industri pertahanan dan sejumlah bidang lainnya.