Jumat 02 Jul 2010 22:34 WIB

Ingin Naik Pesawat Murah? Kini Dijual Tiket Berdiri

Rancangan Ryanair untuk penumpang dengan tiket berdiri.
Foto: dailymail
Rancangan Ryanair untuk penumpang dengan tiket berdiri.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Berbagai cara dilakukan untuk menjaga agar tiket pesawat tetap murah, tapi inovasi ini mungkin bisa jadi terobosan luar biasa. Maskapai Ryanair di Inggris berencana menjual "tiket berdiri" yang mereka namakan "vertical seating", harganya 4 pound (sekitar Rp55 ribu).

Harian Daily Mail melaporkan bahwa dengan tiket itu, penumpang tidak disediakan tempat duduk tapi bersandar di rak sempit. Penumpang akan "diikat" dengan sabuk ke bahu mereka, kata maskapai "budget" tersebut.

Tapi, inovasi itu langsung menemui hambatan. Regulator keselamatan penerbangan Eropa mengatakan bahwa cara itu tidak akan memenuhi standard peraturan keselamatan.

CEO Ryanair, Michael O'Leary semalam mengatakan "tiket berdiri" itu akan berjalan sesuai rencana dengan menghapus sepuluh baris kursi di belakang dari 250 pesawat maskapai itu dan menggantinya dengan 15 deret tempat duduk vertikal yang disebut 'vertical seating'.

Dua toilet di belakang juga bisa dibongkar, sehingga ada tambahan 50 penumpang di tiap penerbangan.

O'Leary mengatakan kepada acara' How To Beat The Budget Airlines" di ITV1 bahwa uji keamanan akan dimulai tahun depan.

Penumpang setiap kali buang air harus bayar 1 pound (hampir Rp14 ribu).

Rynair berharap inovasi itu bisa diterapkan ke pesawat dengan waktu hingga satu jam. Jika hal itu sudah bisa dilakukan, maka selanjutnya tiket berdiri akan disediakan untuk semua pesawat armadanya.

Peraturan penerbangan menyebutkan bahwa setiap penumpang harus menggunakan sabuk pengaman selama tinggal landas, pendaratan dan turbulensi.

Keputusan akhir apakah tempat duduk vertikal memenuhi standard keselamatan, ada di Badan Keselamatan Penerbangan Eropa yang berbasis di Cologne, Jerman.

Badan Keselamatan Penerbangan Eropa itu pada pertengahan pekan ini menolak rencana Ryanair. "Menurut pengetahuan kami, tidak ada maskapai penerbangan atau operator lain membuat aplikasi untuk kursi berdiri," kata seorang juru bicara badan tersebut.

"Yang mereka usulkan belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat tidak mungkin disahkan dalam waktu dekat. Tempat duduk vertikal membutuhkan pergantian UU Eropa untuk sertifikasi penerbangan. Peraturan saat ini sudah sangat jelas bahwa setiap penumpang 'harus disediakan kursi atau jika tidak mampu bergerak, disediakan tempat tidur'. Yang ini tidak masuk dua persyaratan itu. " 

Publisitas tiket berdiri itu berhasil mengalihkan perhatian masyrakat dari dari kontroversi kenaikan biaya Ryanair untuk 'ukuran bagasi besar'. Pemeriksaan koper akan dikenakan biaya hingga 80 pound selama musim panas.

Boeing, yang memasok armada Ryanair Boeing 737-800 dari 273 penumpang jet berkata: "Kami tidak tahu tentang akomodasi berdiri. Persyaratan peraturan yang ketat - termasuk kursi yang harus mampu menahan gaya gravitasi 16 kali - cukup banyak menghalangi rencana tersebut." 

Tetapi, juru bicara Ryanair Stephen McNamara berkata: "Kami yakin kursi berdiri dapat lulus tes keamanan. 'Boeing dapat mengirimkan manusia di bulan jadi saya yakin mereka akan membuat hal ini berhasil. 'Kursi sudah semakin ringan dan dan makin banyak kursi bisa masuk ke ruang yang lebih kecil."

O'Leary pernah  memanipulasi media untuk mempublikasikan maskapainya di masa lalu. Tahun pada 2006 tiket berdiri itu disebut tiket bersandar. Ketika itu, Ryanair akhirnya mengakui ide tersebut sebagai 'lelucon'.

sumber : ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement