Selasa 06 Jul 2010 22:34 WIB

TNI AU akan Pasang Lagi Satu Radar di Sumba

REPUBLIKA.CO.ID,  KUPANG--Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, mengatakan TNI-AU akan menambah satu lagi radar pengintai di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur untuk mendeteksi ancaman asing terhadap kedaulatan NKRI. "Dalam rencana jangka menengah dan panjang pertahanan dan keamanan, kami telah mengusulkan anggaran untuk pembangunan sejumlah radar di wilayah timur Indonesia, termasuk di antaranya di Pulau Sumba," katanya di Kupang, Selasa (6/6).

Menurut Imam Sufaat usulan pembangunan radar di Pulau Sumba itu diharapkan dapat terealisasi pada 2012, sehingga sekitar pada 2014 fasilitas tersebut sudah dapat dioperasikan. "Harapan tersebut sangat tergantung pada kondisi keuangan bangsa, namun pihak TNI-AU optimistis pemerintah selalu memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pertahanan, karena berkaitan dengan kedaulatan bangsa," katanya.

Marsekal Imam Sufaat yang saat itu didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Wakil Ketua DPRD NTT LS Funay, Panglima Komando dan Operasi (Pangkoop) II Wilayah Timur Masda TNI Agus Munandar serta Danlanud El Tari Kupang Letkol (Pnrb) Djoko S mengatakan, pembangunan radar di Pulau Sumba berdasarkan hasil analisis dan strategi pertahanan sangat penting.

Alasannya, kata Kepala Staf TNI-AU, selain wilayah NTT merupakan provinsi kepulauan, letaknya pun berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan Australia sehingga perlu mendapat pengamanan yang maksimal.

Ia mengaku Radar yang sebelumnya dibangun di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, belum maksimal melaksanakan tugas sebagai mata dan telinga bangsa untuk mendeteksi ancaman asing terhadap kedaulatan wilayah NKRI secara utuh. "Atas dasar itu, kami memandang penting untuk menambah satu lagi Satuan Radar untuk membantu Radar Buraen yang selama ini tingkat deteksinya masih kurang jauh dari harapan," katanya.

Sebelumnya, TNI-AU juga sudah membangunan Satuan Radar di Saumlaki, Maluku Tenggara serta di Merauke, Timika, Biak di Provinsi Papua dan Buraen di Provinsi NTT. Di Indonesia terdapat tiga komando sektor pertahanan udara yakni Jakarta, Medan di Sumatera Utara dan Makassar di Sulawesi Selatan untuk mengcover sebagian Pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement