REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Menteri Luar Negeri Jepang, Katsoya Okada, 5 Juli berharap pelaksanaan tukar bahan bakar nuklir berdasarkan deklarasi segitiga Teheran antara Iran, Turki dan Brasilia. Menurut IRNA, Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan, bahwa Okada memberikan pernyataan itu dalam pembicaraan melalui telepon dengan timpalannya, Menlu Turki, Ahmet Davutoglu, dalam dialog mengenai program nuklir Iran.
Davutoglu dalam pembicaraan telepon menyampaikan beberapa penjelasan mengenai rincian usulan kesepakatan tukar bahan bakar kepada timpalannya dari Jepang. Ia menyatakan sepakat dengan Okada bahwa pelaksanaan usulan itu akan menguntungkan bagi keamanan dan perdamaian dunia.
Davutoglu mengatakan, dalam rangka memecahkan masalah nuklir Iran, pemerintahan Turki mengadakan dialog dengan negara-negara yang terlibat. Ia menilai dialog langsung dengan Iran pun akan menguntungkan dan penting bagi negara tersebut. Menurut komunike Kementerian Luar Negeri Jepang, para diplomat tinggi kedua negara telah saling bertukar pandangan mengenai Afghanistan dan proses perdamaian Timur Tengah.
Dalam laporan, Okada mencerminkan perhatian Jepang dalam pelaksanaan perjanjian Teheran itu. Jepang memuji Turki untuk penyelenggaraan Tahun Jepang di negara itu pada 2010 dan menlu Jepang mengundang Davotoglu untuk berkunjung ke negaranya sebelum tahun ini berakhir.
Dia juga menyatakan penyesalannya atas serangan pasukan militer Israel terhadap Flotilla Perdamaian Internasional yang bermaksud hendak menerobos blokade Gaza, dan menawarkan bantuan kemanusiaan terhadap penduduk Gaza yang tertindas. Menlu Jepang menyatakan simpati kepada keluarga-keluarga Turki yang kehilangan sanak-keluarganya sebagai korban serangan yang menimbulkan malapetaka itu.
Demikian pula, Ahmet Davutoglu dalam jawabannya mengucapkan selamat kepada Okada atas dipilihnya kembali sebagai menteri luar negeri di negaranya. Dia menghargai untuk undangannya, dan mengatakan bahwa dia akan berkunjung ke Jepang secepat mendapat kesempatan baik.