REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan Konfederasi Swiss menandatangani nota kesepahaman terkait pembebasan visa dan kerja sama pariwisata. Nota kesepahaman ditandatangani setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Konfederasi Swiss, Doris Leuthard, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/7).
Penandatanganan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas kedua negara itu diwakili oleh Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, sedangkan nota kesepahaman dalam bidang pariwisata diwakili oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. SBY dan Leuthard menyaksikan penandatanganan itu.
Perundingan kemitraan ekonomi secara komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA) turut dibahas SBY dan Leuthard. SBY menjelaskan, kemitraan itu akan dibahas dengan kesepakatan yang benar-benar tepat, sehingga akan membawa manfaat yang nyata bagi kedua pihak.
"Partnership meliputi kerjasama investasi, perdagangan, pembangunan, termasuk di situ technical cooperation assitance dan capacity building," kata SBY. Kalau itu bisa berjalan baik, maka akan bisa meningkatkan dunia usaha dan menciptakan lebih banyak pekerjaan untuk meningkatkan penghasilan bagi negara masing-masing.