Kamis 08 Jul 2010 20:09 WIB

Aktivis ICW Pelapor Rekening Pati Polri Dihajar Orang tak Dikenal

Rep: Indah Wulandari/ Red: Endro Yuwanto
ICW
ICW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Peneliti Bidang Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama Satria Langkun, babak belur dihajar empat orang bertubuh tegap. Kejadian naas yang dialami pelapor kasus dugaan rekening gendut perwira Polri itu akan dilaporkan pada pihak berwajib, Komnas HAM, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Kami akan melapor ke polisi, LPSK dan Komnas HAM. Ini ancaman terhadap pembela HAM sebab isu gerakan antikorupsi termasuk pembela HAM," ujar Wakil Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Adnan Topan Husodo, Kamis (8/7).

Kronologinya,pada Kamis dini hari, Tama, dan seorang temannya Khadafi yang mengendarai motor dihadang sebuah mobil Toyota Avanza silver dan sebuah motor sekitar pukul 04.00 di bilangan Duren Tiga Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).

 

Tama dipepet dari belakang oleh mobil itu hingga terjatuh. Pengendara motor yang diduga dua orang kemudian turun dari motor dan melakukan penganiayaan kepada Tama hingga babak belur dan mengalami luka parah di bagian kepala. Pelaku yang menggunakan motor kemudian kabur. Sedangkan pengemudi mobil sempat balik untuk mengembalikan helm korban. Keterangan saksi mengatakan korban dipukul dengan benda tajam seperti besi. Pelaku diduga empat orang dan dari keterangan saksi berbadan tegap.

Korban pun langsung dilarikan ke RS Asri yang terletak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Dari pengamatan Koordinator Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Febri Diansyah,luka Tama cukup parah. Sehingga membutuhkan 29 jahitan di kepala bagian depan. "Lebih parah di bagian belakang,"sebut Febri. Saat ini korban masih dijahit untuk luka di bagian belakang kepala.

Pada Senin lalu (5/7),Tama sempat menceritakan jika beberapa hari sebelumnya ditelepon seseorang. "Ngakunya sih dari Kompas, namanya Roni. Bilangnya sih mau join investigasi bareng ICW. Ngotot banget pengen ketemuan," sebut Tama dalam sebuah obrolan ringan.

Akhirnya Tama meminta orang tersebut bertemu di kantor ICW. Tapi Roni menolaknya dan hanya mau bertemu di luar. Kecurigaan pun muncul, sehingga Tama disarankan agar membatasi geraknya di sekitar ICW saja.

Namun, pada Senin malam, Tama dan aktivis ICW lainnya Febri Hendri diikuti dua buah motor Suzuki Satria dan Suzuki Thunder di depan Kalibata Mall. Tama pun berpisah jalan dengan Febri. Saat berputar balik di sekitar fly over Tama sempa mendengar dari belakangnya ada yang teriakan "Ikutin yang motor item". Tama pun kembali lagi ke kantor ICW untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement