REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan, hingga kini pendonor darah di Indonesia hanya 1,7 persen. Padahal idealnya di tiap negara persediaan darah dibutuhkan tiga persen dari jumlah total penduduk yang ada.

''Dari 240 juta masyarakat Indonesia, kita butuh kira-kira 4800 kantong darah, sekarang jumlahnya masih kurang,'' ujar Kalla seusai memberikan kuliah umum kemanusiaan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (8/7).

Oleh karena itu, kata Kalla, pihaknya kini sedang menggalakkan kerjasama dengan pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia untuk menggalang donor darah. Pasalnya, area perbelanjaan seperti mal merupakan wilayah yang kerap kali didatangi masyarakat banyak.

Selain itu, beberapa kampus pun turut dilibatkan untuk mencukupi persediaan darah di Indonesia. ''Kami ingin bikin donor darah sebagai life style,'' jelasnya.

Sejak 1951, kegiatan donor darah diserahkan pemerintah kepada PMI. Bahkan sekitar 80 persen penduduk Indonesia mengenal PMI melalui donor darah. Hanya 20 persen yang mengenal dari kegiatan yang lain.

Ikuti Whatsapp Channel Republika