Sabtu 10 Jul 2010 23:41 WIB

Tak Beri Kursi di Bis, Hidung Pelajar Jepang Patah Dihajar Wanita Lansia

Seorang manula Jepang. Orang-orang tua di Negeri Sakura masih mengharap kaum muda menghormati mereka dan memegang nilai tradisional Jepang.(Ilustrasi)
Seorang manula Jepang. Orang-orang tua di Negeri Sakura masih mengharap kaum muda menghormati mereka dan memegang nilai tradisional Jepang.(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NAGASAKI--Jepang adalah negara moderen di Asia yang masih mengadopsi budaya kental ketimuran? Nanti dulu, mari simak cerita berikut.

Seorang manajer sebuah kompleks apartemen, Tamiko Masuta, 66 tahun baru-baru ini ditahan setelah menyerang seorang remaja di dalam sebuah bus dengan payungnya. Apa pasal?

Menurut saksi mata, wanita paruh baya itu tak kuasa menahan marah ketika si pelajar itu tidak berdiri dan menawari Tamiko tempat duduknya, yang jelas-jelas bertuliskan "silver seat" kode yang ditujukan bagi kelompok manula. Tamiko, padahal, sempat meminta ia berdiri.

Kesal, wanita itu pun memukul si pelajar dengan payungnya. Bahkan pensiunan itu menendang pemuda berusia 18 tahun itu hingga menyebabkan memar serta hidung patah. Wow!

Polisi menyatakan, Tamiko menolak untuk mengakui maupun menyangkal dakwaan yang ditujukan padanya. Namun mereka menyatakan telah menginterogasi si nenek atas penyerangan di bis dan memberi peringatan verbal atas perilakunya.

Insiden di Nagasaki itu adalah gejala melebarnya jarak antara generasi di Jepang. Pihak warga senior terus berharap kaum muda menghormati yang tua, nilai tradisional dalam masyarakat Jepang. Sementara kaum muda kerap memiliki pemahaman berbeda terhadap perilaku menurut aturan dan norma di Jepang.

sumber : Telegraph
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement