Ahad 11 Jul 2010 00:27 WIB

Karzai Tentang Rencana AS Bantu Warga Desa Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Komandan militer tertinggi Amerika Serikat di Afghanistan, Jenderal David Petraeus, mendapat penentangan tajam dari Presiden Hamid Karzai terhadap rencana AS membantu penduduk desa Afghanistan. Bantuan itu sebagai taktik dalam memerangi Taliban, demikian tulis  The Washington Post, Sabtu (10/7).

Petraeus mengambil alih secara resmi komando perang Afghanistan pekan lalu, setelah Presiden Barack Obama memecat Jenderal Stanley McChrystal. Pemecatan McChrystal berkaitan dengan wawancara dengan majalah Rolling Stone yang membuat dia dan stafnya meremehkan Wapres Joe Biden dan pejabat senior lainnya.

Pada Desember lalu, Obama mengumumkan dia mengirim 30.000 tentara tambahan ke Afghanistan dalam upaya merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai gerilyawan Taliban, dan mengatakan dia akan mulai menarik prajurit dari negara itu pada pertengahan 2011. Dalam pergantian komando ada jaminan dari Obama--yang kemudian ditegaskan kembali Ahad oleh Petraeus--bahwa perubahan komando tidak berarti perubahan strategi.

Namun surat kabar The Post mengatakan, pertemuan pertama pekan lalu antara komandan baru dan presiden Afghanistan menimbulkan ketegangan setelah Karzai memperbarui penentangannya terhadap rencana bantuan kepada penduduk desa itu. Gagasan perekrutan warga desa ke dalam program pertahanan lokal adalah bagian penting dari strategi militer AS di Afghanistan. Rupanya Karzai sejak awal menentang gagasan itu kepada Petraeus, menurut laporan tersebut.

Para pejabat senior AS mengatakan bahwa AS ingin memperluas program itu sampai kepada sekitar puluhan wilayah di seluruh Afghanistan, dan berharap bisa mengatasi keresahan Karzai, kata surat kabar itu. Namun masalahnya adalah meluluhkan sejumlah orang yang khawatir bahwa eksperimen seperti itu hanya akan membawa Afghanistan ke dalam era perang dan milisi di luar kontrol, kata The Post.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement