REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-KH Idham Chalid semasa hidupnya telah menunjukkan sikap sederhana dan bersahaja. Dalam berpolitik, KH Idham tidak pernah menyerang orang lain dan tidak pernah membalas ketika diserang oleh lawan politik.
Hal itu merupakan kenangan yang masih melekat di benak putra KH Idham, Saiful Hadi. "Beliau adalah sosok yang sangat sederhana, dalam kehidupan sehari-hari, baik saat menjabat maupun tidak menjabat, beliau tetap bersahaja dalam keseharian," kata Saiful yang kini menduduki Manajer Pemberitaan Kantor Berita Antara.
Dia mengatakan, KH Idham belum pernah menginap di hotel ketika bepergian atau menjalankan kunjungan dinas. "Bahkan, kadang-kadang menginap di rumah warga," kata Saiful. Dia menambahkan, sikap sederhana KH Idham terlihat dengan sikapnya untuk tidak memakai ponsel dan kartu kredit hingga akhir hayat.
"Beliau juga tak pernah menyerang orang dalam berpolitik, sangat santun, hampir tidak pernah beliau membalas," ujar Saiful. KH Idham juga merupakan sosok yang nasional. Ketika anaknya harus mengenakan baju daerah dalam sebuah acara, KH Idham lebih memilih menyuruh anaknya mengenakan pakaian nasional.
"Kalau dilihat dari riwayat hidupnya, pada zamannya beliau sangat pro-NKRI, ketika itu pernah dituduh oleh beberapa sultan di kalimantan, sebagai orang kalimantan yang menjual kalimantan kepada Soekarno, tapi beliau tetap pada sikapnya bahwa kalimantan adalah bagian dari NKRI," kata Saiful menegaskan