Senin 12 Jul 2010 04:18 WIB

Konfederasi PAN Perlu Diikuti Partai Lain

Rep: indira reszkisari/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, menyambut baik usulan PAN membentuk konfederasi partai politik. Konfederasi merupakan solusi dari ketegangan ekstrim antara partai yang lolos ambang batas parlemen dan yang tidak lolos.

‘’Sangat bagus, ini solusi dari ketegangan partai yang tidak lolos ambang batas parlemen dan yang lolos,’’ ucap Ray, Ahad (11/7). Menyimpulkan dari keterangan PAN, konfederasi yang diharapkan terwujud adalah konfederasi penuh.

Konfederasi model ini memang harus dibentuk jauh hari sebelum pemilu dan dilandasi aturan yang ketat, mengakibatkan partai di dalamnya harus bersatu dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

Konfederasi, sambungnya, membuat partai yang tidak berkesempatan kembali ikut pemilu memiliki kesempatan baru. Ide ini perlu dihargai sebab Ray menilai partai kecil yang tidak lolos tidak perlu buru-buru memberangus partainya. ‘’Membangun partai itu kan mahal, rumit, dan perlu upaya besar,’’ katanya. Konfederasi memberi kesempatan partai tetap eksis di kancah politik.

Membentuk konfederasi tidak mudah. Ray mengatakan dibutuhkan kerelaan bagi partai kecil untuk bergabung. Tetapi, di sisi lain Ray melihat konsep konfederasi partai menjamin prinsip kesetaraan dan keadilan karena tidak mengakibatkan sebuah partai harus mati hanya karena tidak terpilih.

Ide PAN bahkan disebut Ray perlu dicontoh partai lain yang berkedudukan lebih mapan dalam politik Tanah Air. Bahkan, Ray menyarankan parlemen mempertimbangkan revisi UU Pemilu dengan menyertakan wacana konfederasi di dalamnya. ‘’Sayang memang kalau wacana ini sebatas dituding terjadi demi kepentingan PAN belaka,’’ tuturnya. Sosialisasi wacana konfederasi memang diakuinya masih minim, sehingga banyak yang belum memahami manfaat konfederasi termasuk partai politik di Indonesia

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement