Senin 12 Jul 2010 16:48 WIB

Yaman Hukum Mati Empat Militan Alqaidah

Rep: c31/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SAN'A, YAMAN-—Sebuah pengadilan banding Yaman menjatuhkan hukuman mati terhadap empat militan Alqaidah, Ahad (11/7). “Empat militan al-Qaida ini melakukan serangan terhadap Kedutaan Besar AS dan membunuh dua wisatawan Belgia di tahun 2008,” kata seorang pejabat pengadilan.

Empat tahun lalu, para militan ini divonis bersalah, karena menjadi bagian di balik serangan 2008 Maret di kedutaan. Serangan itu yang menewaskan seorang penjaga sekolah di sebuah gedung di dekatnya. Empat militan ini juga dihukum karena membunuh dua wanita wisatawan Belgia pada bulan Januari 2008.

Pejabat pengadilan, mengatakan, pengadilan banding pada Ahad (11/7) membatalkan hukuman mati dua militan lain dari sel yang sama. Dua militan ini dihukum karena serangan terhadap polisi di provinsi Hadramut selatan. Mereka dihukum 12 tahun.

Yaman, merupakan sebuah negara miskin di ujung selatan Semenanjung Arab dan tanah leluhur Osama bin Laden. Negara ini telah berjuang untuk menghadapi kehadiran Alqaidah yang semakin berkembang.

Afiliasi Alqaidah di Yaman mendapat dukungan pada tahun 2009, ketika bergabung dengan organisasi cabang Saudi, dan secara dramatis meningkatkan kecepatan serangan tersebut. Militan yang diyakini telah membangun benteng di bagian terpencil negara, membuat persekutuan dengan suku-suku yang kuat yang membenci pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Selain kasus enam militan, pengadilan di San'a pada hari Minggu juga menjunjung tinggi hukuman 15 tahun penjara terhadap 10 militan lain. Termasuk empat orang Syria dan seorang pria Saudi, karena mendalangi serangan. Mereka dituduh melancarkan serangan berturut-turut pada polisi dan instalasi minyak.

Saat pengadilan memutuskan vonis, para militan meneriakkan "Allahu Akbar," dan berjanji setia kepada bin Laden. Sebagian besar dari 16 militan ditangkap pada bulan Agustus 2008 setelah pertempuran sengit antara Alqaidah dan pasukan keamanan Yaman di Hadramut. Polisi menyita bahan peledak, granat roket dan senjata lain yang ditemukan di dalam rumah mereka. c31/AP

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement