Selasa 13 Jul 2010 00:03 WIB

Ratusan Pelayat Iringi Pemakaman KH Idham Chalid

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melayat jenazah KH Idham Chalid di kediaman almarhum
Foto: Widodo S Jusuf/Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melayat jenazah KH Idham Chalid di kediaman almarhum

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Ratusan pelayat termasuk ulama dan anak-anak yatim turut mengantarkan kepergian almarhum KH Idham Chalid ke tempat peristirahatan terakhir di kompleks Pondok Pesantren Darul Quran di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Senin (12/7). Warga yang mengikuti jalannya upacara pemakaman terpaksa berdesak-desakan karena area pemakaman di kompleks tersebut relatif sempit hanya seluas 100 meter persegi.

Sebagian anak-anak yatim yang menghuni asrama di pondok pesantren tersebut menyaksikan jalannya pemakaman dari depan kamar mereka karena jarak antara asrama dengan area pemakaman sangat dekat dan hanya dibatasi oleh pagar. Beberapa warga juga naik ke atas bangunan masjid yang tengah dibangun untuk bisa menyaksikan upacara pemakaman tersebut. Upacara pemakaman kenegaraan dipimpin oleh Menteri Agama Suryadharma Ali dan dimulai sekitar pukul 12.00 WIB.

Suryadharma Ali dalam sambutannya atas nama negara menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya KH Idham Chalid. Ia juga meminta seluruh warga untuk turut mendoakan agar almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. ''Banyak hal-hal yang telah diperbuat almarhum semasa hidupnya yang bisa dijadikan suri tauladan bagi kita yang masih hidup,'' katanya.

Upacara kenegaraan ini, lanjut dia, dilakukan untuk menghormati jasa-jasa almarhum. Hadir pada upacara tersebut di antaranya Bupati Bogor Rahmat Yasin serta para ulama termasuk KH Didin Hafiduddin dan KH Syukron Makmun, salah seorang murid KH Idham Chalid. Sementara itu Bupati Bogor Rahmat Yasin yang memberikan sambutan atas nama keluarga almarhum mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak dalam proses pemakaman almarhum.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement