REPUBLIKA.CO.ID,Laporan sebuah surat kabar terkemuka Amerika, The Washington Post, mengatakan, presiden Afghanistan berencana meminta PBB mencabut sekitar 50 mantan anggota Taliban dari daftar hitam terorisme PBB.
Surat kabar tersebut melaporkan seorang pejabat senior Afghanistan mengatakan, permintaan untuk mencabut nama-nama dari daftar itu bertujuan mendorong pembicaraan damai dengan Taliban.
Presiden Hamid Karzai baru-baru ini mulai mendorong penyelesaian politik atas konflik Afghanistan yang sudah berlangsung hampir sembilan tahun, dan berbicara kepada para mantan anggota Taliban yang bisa membantu upaya tersebut.
The Washington Post mengatakan proses pencabutan dari daftar itu ditanggapi penolakan oleh para pejabat PBB yang meminta bukti para mantan anggota Taliban itu tidak lagi terlibat dalam kekerasan, menerima konstitusi baru Afghanistan, dan memutuskan hubungan dengan Taliban dan Alqaidah.