Selasa 13 Jul 2010 08:21 WIB

Target D-8 untuk Raih 15 Persen Pasar Dunia Amat Berat

Rep: Shally P/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ekonom Universitas Indonesia, Nina Sapti, berpendapat target negara-negara Developing Eight (D-8) untuk meningkatkan volume perdagangan menjadi 15-20 persen pangsa dunia pada 2020 hanya dapat tercapai dengan upaya keras. "Targetnya cukup berat. Apalagi, kalau melihat selama 30 tahun terakhir, pertumbuhan Indonesia tidak konsisten," tuturnya Senin (11/7).

Di tahun 1980-an Indonesia berpotensi besar. Namun sekarang, sebagai negara industri, posisi Indonesia makin lemah bila dibandingkan negara lain di kawasan yang sama.

Nina melanjutkan, beratnya pencapaian target itu ditambah bila menimbang posisi saat ini dari kedelapan negara itu baru menguasai satu persen pasar dunia. Berarti, dalam 10 tahun setidaknya Indonesia sebagai anggota harus bisa meningkatkan ekspor, sebagai salah satu faktor pangsa pasar, sebanyak 15 kali lipat.

Terlebih, kata Nina, target tersebut berbasis pangsa pasar, bukan pertumbuhan produksi semata. Karena, bila berbicara pangsa pasar, terdapat unsur kompetisi dengan produk dari negara lain. "Pangsa berarti bersaing dalam meningkatkan ekspor, berbeda dengan pertumbuhan produksi yang bisa juga ditopang swasembada," jelasnya.

Indonesia dan Malaysia, kata Nina, bisa memaksimalkan potensi di ekspor produk berbasis sumber daya alam. Namun, Indonesia harus bisa pula menumbuhkan industri hilir agar bisa menjadi produsen barang turunan. "Jadi kita harus naik kelas, jangan cuma ekspor raw material tapi juga industrinya," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement