REPUBLIKA.CO.ID,KAMPALA--Penyelidik menemukan rompi bom yang belum meledak di sebuah klub malam di ibukota Uganda. Aparat menangkap empat tersangka yang diduga bertanggung jawab atas temuan tersebut.
Kepala Kepolisian Uganda, Kale Kayihura mengatakan, penemuan rompi bom itu sejalan dengan dua insiden ledakan bom di malam final Piala Dunia, Ahad (11/7) tengah malam. Satu bom meledak di lokasi nonton bareng di sebuah klub rugbi, bom lainnya meledak di restoran Ethiopia. "Temuan ini merupakan bukti paling signifikan dalam penyelidikan kami," katanya, Selasa (13/7).
Direktur Investigasi Kriminal Kepolisian Uganda, Edward Ochom, mengatakan, keempat orang yang ditahan karena diduga terkait dengan rompi bom itu merupakan warga negara asing. Namun, dia menolak mengungkap kewarganegaraan para tersangka. Kayihura memberi bocoran, mungkin ada warga negara Somalia di antara para tersangka.
Sementara itu, jumlah korban tewas telah mencapai 76 jiwa. Di lokasi ledakan, darah dan serpihan daging manusia berserakan di lantai, di antara kursi dan perabotan yang berantakan. "Kami sedang asyik ketika sebuah ledakan keras terjadi. Saya jatuh dan pingsan. Ketika sadar, saya sudah di rumah sakit dengan luka parah di kepala," tutur Andrew Oketa, salah satu korban selamat.
Dalam sebuah sesi brifing seusai pertandingan final, Presiden FIFA, Sepp Blatter mengutuk kekerasan yang dilakukan terhadap penggemar yang sedang menonton pertandingan sepakbola. "Bisakah kau menghubungkan itu (teror bom) ke Piala Dunia? Saya tidak tahu... Terhubung atau tidak, itu merupakan sesuatu yang kita semua harus kutuk," kecamnya.