Rabu 14 Jul 2010 22:58 WIB

Peneliti Iran yang Diculik Kembali ke Teheran

Shahram Amiri
Foto: Youtube
Shahram Amiri

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Shahram Amiri,  ilmuwan nuklir Iran yang mengaku diculik oleh agen AS, meninggalkan  Washington Selasa malam untuk kembali ke Iran. Demikian sebuah sumber diplomatik mengatakan kepada stasiun berita CNN.

Amiri, yang adalah peneliti dari Teheran Malek Ashtar University, secara misterius menghilang pada 2009 saat melakukan ibadah umrah di Tanah Suci.  Pemerintah Iran menuduh Amerika Serikat terlibat dalam hilangnya Amiri, dengan mengatakan ia diculik untuk memaksanya menyerah data tentang program nuklir Teheran.

Seorang anggota parlemen Iran baru-baru ini menyatakan bahwa back up dokumen yang baru ditemukan kembali mengarahkan pada CIA sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya Amiri. Javad Jahangirzadeh, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran menyatakan para pejabat Iran telah menyerahkan dokumen tersebut kepada Duta Besar Swiss di Teheran.

Namun Departemen Luar Negeri AS membantah tuduhan itu. Seorang pejabat AS, yang tidak berwenang berbicara kepada media tentang isu-isu tersebut, mengatakan kepada CNN bulan lalu bahwa "menggelikan dan  tidak masuk akal" untuk mengklaim seseorang diculik oleh Amerika Serikat di luar kemauannya.

Bulan lalu, dua video muncul di internet dari seorang pria yang mengaku sebagai Amiriyang mengatakan bahwa dia telah melarikan diri dari agen AS dan bersembunyi di Virginia. Itulah ketiga kalinya bahwa video menunjukkan Amiri diduga telah beredar di internet.

Dalam salah satu tayangan, ia mengaku telah diculik oleh agen-agen AS, bertentangan dengan klaim sebelumnya yang mengatakan ia hidup bebas dan belajar di Arizona. Dalam salah satu video yang diposting di YouTube 30 Juni dan tanggal 14 Juni, pria yang sama menyatakan ketakutannya akan kembali ditangkap oleh agen AS.

sumber : CNN
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement