REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Televisi Transformasi Indonesia meminta Bareskrim Mabes Polri untuk mengusut kasus peredaran video mesum berjudul 'Fatma Trans TV'. Head of Marketing Public Relations Trans TV, A Hadiansyah Lubis, menganggap video asusila itu telah menimbulkan persepsi negatif terhadap Trans TV.
Padahal, ungkap Hadiansyah, oknum yang bermain dalam video tersebut bukan merupakan karyawan Trans TV. Sebelumnya, memang telah beredar sebuah video mesum di sebuah situs tertentu. Video tersebut berjudul 'Fatma Trans TV'.
"Setelah kami telusuri, diketahui bahwa video yang beredar diambil dari sebuah situs porno oleh oknum tidak bertanggung jawab dan mengganti judul videonya menjadi 'Fatma Trans TV' dengan tujuan menjatuhkan citra baik Trans TV," jelas Hadiansyah kepada wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/7).
Hadiansyah mengatakan, Trans TV mempunyai reputasi memiliki budaya perusahaan yang menjunjung tinggi moral, etika, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. ''Ini telah ditanamkan kepada seluruh karyawan,'' tegasnya.