REPUBLIKA.CO.ID,Serangan ganda yang menimpa Uganda, Ahad malam waktu setempat adalah awal dari gelombang baru serangan, demikian Abu Zubayr pemimpin organisasi radikal al Shabaab. Abu Zubayr menyampaikan hal itu Kamis kepada radio Somalia di Mogadishu.
Ahad waktu Uganda, terjadi serangkaian aksi pemboman di restoran dan klub rugby di Kampala, ibukota Uganda. Ledakan terjadi ketika massa sedang menyaksikan pertandingan final Piala Dunia sepakbola di Afrika Selatan. Sedikitnya 76 orang meninggal dan tujuhpuluh cedera.
Al-Shabaab menyatakan bertanggungjawab. Menurut Abu Zubayr serangan merupakan hukuman bagi Uganda yang menempatkan pasukan di Somalia. Pasukan itu adalah bagian dari misi perdamaian Uni Afrika (Amisom), yang didukung PBB untuk mengamankan Somalia.
Serangan Senin dini hari itu adalah paling dahsyat di Afrika Timur sejak 1998. Ketika itu beberapa truk bermuatan bahan peledak menabrak kedutaan besar Amerika di Kenia dan Tanzania. Sedikitnya dua ratus orang meninggal.