Selasa 20 Jul 2010 04:10 WIB

Di Hadapan Ulama, SBY Mengaku Malu Beredarnya Video Mesum Artis

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku malu dan sedih atas beredarnya video mesum artis di tengah-tengah masyarakat. SBY menyampaikan hal itu ketika menerima pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor Presiden, Senin (19/7). Presiden menyebut peristiwa itu sebagai sebuah tragedi.

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal MUI Ichwan Sam usai bertemu dengan Presiden. Ichwan hadir dalam pertemuan itu untuk mendampingi Ketua Umum MUI KH Sahal Mahfuz dan pimpinan MUI lainnya seperti KH Ma'ruf Amin dan KH Umar Shihab. Pertemuan itu dalam rangka silaturahim dan menyampaikan rencana pelaksanaan Munas MUI ke-8.

"Tragedi video mesum membuat Bapak Presiden merasa malu, sedih, dan untuk itu Presiden meminta kepada MUI (agar) masalah-masalah yang seperti ini supaya memperoleh perhatian dari para ulama, perhatian dari keluarga Muslim," kata Ichwan.

Dalam kesempatan itu, kata Ichwan, SBY meminta kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk bisa melakukan langkah-langkah sesuai dengan ketentuan hukum dan jangan ragu-ragu. Menurut Ichwan, Presiden mengatakan saat ini terbukti bahwa masalah UU Pornografi itu memang perlu.

"Inilah bagian dari usaha pembinaan bangsa. Oleh sebab itu, ada dua ranah, kata Presiden SBY. Dari ranah hukum meminta Kapolri dan Jaksa Agung untuk tidak ragu-ragu bertindak pada porsi hukumnya," kata Ichwan. Sementara, porsi di luar hukum, SBY meminta peran para kepala keluarga, kepala rumah tangga, orang tua, dan pendidik.

Ichwan mengatakan, para ulama diminta SBY untuk melakukan langkah terhadap tragedi ini. "Presiden minta masalah-masalah yang seperti ini tolong dibahas secara tuntas bagaimana penanganannya dan tindak lanjutnya dalam Munas MUI nanti," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement