REPUBLIKA.CO.ID,TULKARM--Pusat Studi Pembebasan Tahanan dan HAM mengecam keras keberanian pasukan Israel menangkap Ny. Fathiyah Huwaish (57) dari kota Tulkarm, Senin (19/7). Dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Infopalestina, ketua Lembaga HAM ini Fuad Hufasy menegaskan bahwa pasukan Israel dalam jumlah besar menggerebek rumah Huwaish dan melakukan perusakan.
Setelah itu, pasukan Israel memerintahkan agar membawa nyonya Fathiah dengan kendaraan militer tanpa diketahui kemana hingga kini. Hufasy menambahkan bahwa Ny. Fathiyah adalah wanita berkeluarga dengan anak laki-laki satu-satunya.
Ia adalah saudara kandung Ny. Ikhlas Huwaish, istri pimpinan Hamas yang ditahan Abbas Sayyid yang divonis Israel seumur hidup 36 kali. Ini adalah penangkapan pertama bagi Ny. Fathiyah.
Hufasy menyebutkan bahwa terjadi peningkapan drastis jumlah wanita yang ditahan Israel belakangan ini. Pada saat yang sama, lembaga-lembaga HAM justru menurun dalam memberikan advokasi. Hufasy meminta kepada Lembaga-lembaga internasioal dan organisasi kewanitaan agar menuntut agar membendung aksi Israel menangkapi wanita-wanita Palestina.