REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Dengan plakat dan lonceng yang biasa diikat pada leher sapi, ratusan penentang hak paten untuk produk biologis, mendemonstrasikan kemarahannya di depan Kantor Paten Eropa (EPA) di Muncen, Jerman, terutama untuk hak paten brokoli dan tomat. Hari itu, di sana tengah digelar perdebatan mengenai kemungkinan paten atas tanaman budidaya. Hal ini menyangkut dua paten kontroversial terhadap tanaman brokoli dan tomat. Kantor paten Eropa diharapkan sudah mengeluarkan keputusan akhir tahun ini, apakah dua hak paten tersebut tetap berlaku dan dapat bertahan dalam bentuknya saat ini.
Perusahaan bioteknologi Inggris Plant Bioscience pada tahun 2002 mendaftarkan hak untuk varietas tanaman brokoli yang direkayasa khusus (EP 1069819). Hak patennya meliputi proses penyilangan dan pembudidayaan brokoli yang unsurnya kemungkinan dapat mencegah kanker. Saingan dari perusahaan Plant Bioscience mengajukan gugatan terhadap paten tersebut. Selain itu tahun 2000 kementerian pertanian Israel memperoleh hak paten untuk proses persilangan tomat yang memiliki kandungan air rendah. Hak patennya juga berlaku bagi budidaya tanaman tomat tersebut.
Perdebatan di kantor paten Eropa di München itu diiringi protes organisasi pelindung lingkungan Greenpeace dan wakil-wakil kelompok petani. "Jika hak paten seperti brokoli dan tomat tidak dilarang, ibaratnya semua bendungan akan bobol," ujar penasihat bidang hak paten Greenpeace Christoph Then. Sejumlah perusahaan bahan makanan di masa depan dapat mengawasi seluruh produksi bahan pangan, yang menyebabkan naiknya ketergantungan dan meningkatnya harga bagi para petani dan konsumen.
Juga di parlemen Jerman hak paten brokoli mendapat tentangan luas. Banyak anggota parlemen Jerman secara mendasar menentang hak paten atas hewan dan tanaman produksi di bidang pertanian, serta memperingatkan monopolisasi pembudidayaan tanaman dan hewan.
"Jika menyangkut organisme hidup, untuk tanaman dan hewan yang berguna, saya berpendapat tidak boleh ada hak-hak istimewa. Juga tidak boleh ada patenisasi melalui jalan belakan atau rangsangan finansial hanya untuk satu orang atau sebuah perusahaan," ujar Julia Klöckner, Sekretaris Negara pada Kementerian Perlindungan Konsumen Jerman kepada televisi Jerman ARD.
Menteri urusan Perlindungan Konsumen Jerman, Ilse Aigner, sebelum dengar pendapat di EPA sudah mengkritik masalah hak paten brokoli dan tomat itu. Menurutnya, bagian urusan gugatan hak paten EPA di München harus secara mendasar menjelaskan, dimana batas antara proses secara teknis dan pembudidayaan alami berbagai jenis tanaman dan hewan. "Keputusan itu akan memiliki makna luas, karena hak paten itu selain meliputi proses persilangannya juga meliputi budidaya tanamannya. Hal yang menentukan bagi praktek pemohonan hak paten adalah acuan Uni Eropa untuk melindungi penemuan bioteknologi, yang pada dasarnya menyetujui kemungkinan hak paten hewan dan tanaman."
Menurut keterangan juru bicara EPA, dengar pendapat yang semula dijadwalkan dua hari, hanya diselenggarakan satu hari akibat aksi protes ini.