Kamis 22 Jul 2010 02:48 WIB

PM Inggris: Pengebom Lockerbie Memang Semestinya Mati di Penjara

Red: Siwi Tri Puji B
David Cameron saat menjadi tamu Presiden AS, Barack Obama.
Foto: Reuters
David Cameron saat menjadi tamu Presiden AS, Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Perdana Menteri Inggris David Cameron mencoba menghentikan "badai" yang mengganggu hubungan dua negara pasca-pembebasan terdakwa Tragedi Lockerbie. Kepala sejawatnya, Presiden Amerika Serikat Barrck Obama, ia menyatakan, "Dia harus mati di penjara."

PM Inggris terbang ke Amerika kemarin untuk pertama kalinya setelah menjabat dan mengadakan pertemuan Gedung Putih dengan Presiden Barack Obama. Tapi debut kunjungan ini dibayangi oleh terganggunya hubungan  diplomatik atas pelepasan Abdelbaset al-Megrahi, pelaku pengeboman pesawat Pan Am tahun 1988.

AS menyatakan kemarahannya atas keputusan Skotlandia untuk membiarkan Megrahi kembali ke Libya atas dasar belas kasihan pada tahun 2009 - dari semestinya dipenjara seumur hidup. Ia didakwa membunuh 270 orang ketika dia meledakkan Pan Am dengan nomor penerbangan 103 di atas kota Lockerbie pada tahun 1988.

Megrahi diketahui menderita kanker terminal, tapi sekarang dokter percaya bahwa dia bisa hidup selama 10 tahun. AS bertekad untuk melakukan penyelidikan atas hal ini.