REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Insiden tabung gas LPG meledak terjadi lagi. Kali ini, yang menjadi korban adalah Sri Wini (24), warga Jalan Wuni Kota Cilacap, yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari komplek kilang Pertamina RU IV. Dia menjadi korban ledakan tabung gas 3 kg saat hendak menyalakan kompornya, Rabu (21/7) dinihari.
Saat ini, korban terbaring lemah di RSUD Cilacap. Sekujur tubuhnya, terbalut perban mulai dari wajah hingga sebagian besar tubuhnya. Sri menderita luka bakar serius akibat sambaran api dari tabung gas yang meledak.
Ketika ditemui di bangsal Bougenville, tempat korban dirawat, korban tidak bisa diajak bicara. Saat hendak meminta minum pada adiknya, Ani (20), yang menungguinya di rumah sakit, dia hanya bisa menunjuk lemah dengan ibu jarinya.
Ihwal peristiwa itu, Ani menuturkan ledakan gas terjadi sekitar pukul 03.00 dinihari. ''Seperti biasa, kakak saya mulai memasak jamu yang akan kami jual pada pukul 03.00. Saat hendak menghidupkan kompor gas itulah, tabung gasnya meledak,'' kata Ani.
Ani mengatakan saat kakaknya menghidupkan kompor tersebut, dia masih tertidur di kamar. Setelah mendengar suara ledakan keras dia terbangun dan segera berlari ke dapur. ''Saat itu, dapur rumah mulai terbakar dan kakak saya tergeletak sambil menjerit kesakitan karena terbakar,'' katanya.
Kontan Ani langsung menjerit minta tolong, sehingga beberapa tetangga yang mendengar suara ledakan berbondong-bondong ke rumahnya. ''Untung saja warga disini banyak yang terbangun dan bersama-sama memadamkan api yang mulai membakar rumah, sehingga tidak menjalar ke rumah warga lainnya,'' kata Suwardi, salah satu tetangga korban. Warga juga melarikan Sri ke rumah sakit.
Akibat ledakan tabung gas 3 Kg, atap rumah Sri Wini, yang ia kontrak sejak 9 bulan lalu itu, terdapat lubang menganga. Sebagian kerangka atap rumah juga menjadi arang akibat terbakar. Perabot rumah berupa barang pecah belah dan berbagai bahan jamu berserakan di lantai rumah.
Namun untuk bangkai kompor gas satu tungku dan gas elpiji yang meledak, sudah tidak terlihat lagi. Hanya ada bekas selang gas yang tergeletak di lantai. ''Bangkai kompor gas dan kompornya, sudah dibawa polisi,'' kata Suwardi.
Dia menyebutkan, musibah yang menimpa Sri Wini ini, bukan disebabkan oleh kecerobohan korban. Pendapat ini juga dibenarkan adiknya, Ani, yang menyebutkan bahwa kakaknya sangat mengerti bagaimana menghubungkan tabung gas ke kompor gas dengan benar. ''Musibah ini terjadi karena tabung gas itu memang sudah tidak layak digunakan. Mestinya Pertamina bertanggung jawab dalam hal ini,'' katanya.