Kamis 22 Jul 2010 04:10 WIB

Tiga Instruksi Presiden Bagi Pegawai Pajak dan Bea Cukai

Rep: ikh/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan 300 pegawai Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk diberi pengarahan di Istana Negara, Rabu (21/7). Dalam pengarahan, Presiden menyampaikan tiga instruksi yang harus dilaksanakan seluruh pegawai di kedua ditjen itu, termasuk Menteri Keuangan Agus Martowardojo.

Instruksi pertama, Presiden meminta agar segala bentuk kejahatan dan penyimpangan sekarang juga. "Tidak perlu menunggu sampai reformasi selesai. Sekarang juga. Saya ingin lihat," kata Presiden tegas.

Kedua, Presiden meminta agar terus dilakukan reformasi agar kinerja dan capaian terus meningkat. "Yang sudah baik jaga, dan bahkan tingkatkan lagi. Layanan yang cepat mudah murah. Yang sudah banyak ditunjukkan, jaga dan tingkatkan lagi. Saudara bisa mengubah sejarah, mulai sekarang," kata Presiden. Instruksi ketiga dari Presiden khusus diberikan kepada Menkeu Agus Martowardojo.

"Yang ketiga, untuk Menkeu, saya berharap Saudara bisa mendukung penuh, membantu penuh,memfasilitasi penuh semua upaya untuk meningkatkan kinerja dari kedua ditjen ini untuk menjalankan reformasi tahap kedua seraya memberikan pengawasan yang efektif," katanya. Presiden akan memantau pelaksanaan instruksi itu dari dekat.

"Bagi yang masih ingin melakukan penyimpangan untuk memperkaya diri, batalkan niat. Dan, bagi oknum petugas pajak yang terbukti secara hukum melakukan kejahatan, tentu harus menjalani sanksi hukum. Inilah keadilan yang harus saya tegakan," ujar Presiden. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement