Kamis 22 Jul 2010 06:09 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Rencana pembangunan masjid di Kawasan Ground Zero, Amerika Serikat ternyata menuai kecaman. Anehnya, kecaman dalam bentuk iklan televisi tersebut tidaklah mengandung pesan yang jelas. Stasiun TV NBC dan CBS bahkan menolak menayangkan iklan tersebut. Sebagaimana lazimnya, bila iklan tersebut ditayangkan, kedua stasiun televisi tersebut akan memperoleh pendapatan cukup lumayan.
Seperti yang diberitakan kantor berita AFP, dalam video iklan itu, narator menyebutkan adanya motif pembangunan masjid di kawasan Ground Zero sebagai langkah kemenangan pelaku peristiwa 11 Sepetember. Karena itu, rencana pembangunan masjid Ground Zero harus digagalkan.
Manajer iklan NBC Universal, Jennifer Riley, menilai iklan tersebut tidak pernah menjelaskan referensi penggunaan kata "mereka". Apakah itu berarti teroris atau organisasi Islam yang mensponsori proyek masjid. Lantaran itulah, Riley menyatakan iklan tersebut tidak layak untuk ditayangkan.
Sementara itu, sebagian masyarakat AS yang mendukung pembangunan masjid tersebut menyatakan pusat Islam dan masjid yang diusulkan dua blok dari Ground Zero akan mengubah stereotip negatif tentang Islam yang telah meluas di kota dan di seluruh negara itu sejak peristiwa 9 / 11 yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center (WTC). Bahkan Wali Kota New York, Michael Bloomberg, dan para pejabat kota pun ikut mendukung gagasan tersebut.
Sebagai informasi, video ini telah menerima lebih dari 139 ribu hit di YouTube dan didanai oleh organisasi yang disebut National Republican Trust yang bukan bagian dari Partai Republik.
Oleh organisasi tersebut, iklan Kill The the Mosque at Ground Zero dijadikan medium untuk mengambil sikap radikal terhadap rencana pembangunan masjid di Ground Zero sebagai kesempatan untuk menyembuhkan trauma atas serangan 11 September 2001.
Courtesy by YouTube